English version
See also:

Indonesia bekerjasama dengan UNODC menjadi tuan rumah sejumlah seminar dan lokakarya penanggulangan terorisme



Jakarta/Bali (Indonesia), 3 December 2010
- Indonesia baru-baru ini menjadi tuan rumah tiga kegiatan akbar penanggulangan terorisme, dua di antaranya merupakan hasil kerjasama dengan UNODC dan kesemuanya bekerjasama dengan Kantor Satuan Tugas Implementasi Penanggulangan Terorisme PBB, yang mengakui upaya dan kemajuan yang dihasilkan oleh pemerintah Indonesia dalam penanggulangan terorisme.

Dari tanggal 18 sampai 20 Oktober, sebuah seminar internasional mengenai penanggulangan terorisme diselenggarakan di Bali oleh sebuah badan yang baru dibentuk, yaitu National Counter-Terrorism Agency (NCTA) Indonesia. Seminar ini didukung oleh Direktorat Keamanan Internasional dan Pelucutan Senjata, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

Seminar ini adalah forum untuk bertukar pengalaman penanggulangan terorisme di antara para pemangku kepentingan di Indonesia dan para perwakilan dari komunitas penanggulangan terorisme global. Acara ini dihadiri oleh 150 pejabat dari Pemerintah Indonesia serta perwakilan dari akademisi, media, masyarakat sipil, pembicara internasional dan UNODC.

Pekan berikutnya, Indonesia bekerja sama dengan UNODC, mengadakan lokakarya nasional tentang "Mempromosikan Ratifikasi Indonesia terhadap Konvensi Penanggulangan Terorisme". Tujuan lokakarya ini adalah untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang diperlukan untuk ratifikasi dan pelaksanaan konvensi penanggulangan terorisme tambahan. Peserta dari berbagai badan di Pemerintahan membahas topik ini dan berdiskusi dengan nara sumber dari Kejaksaan Agung Australia. Para nara sumber berbagi pengalaman Australia dalam mengimplementasikan Konvensi tentang Pencegahan dan Penghukuman atas Kejahatan terhadap Orang yang Dilindungi secara Internasional, termasuk Agen Diplomatik.

Peserta bertukar pandangan mengenai masalah hukum tentang penyanderaan, serangan terhadap agen diplomatik, dan kegiatan melanggar hukum yang berkaitan dengan bahan radioaktif. Lokakarya ini merumuskan rekomendasi ratifikasi dan implementasi legislatif konvensi penanggulangan terorisme, yang dengan demikian membuka jalan untuk meningkatkan upaya-upaya Indonesia dalam menanggulangi terorisme dengan tambahan mekanisme hukum internasional.


Terakhir, dari tanggal 3 sampai 5 November, Pemerintah Indonesia dan Satuan Tugas Implementasi Penanggulangan Terorisme PBB menyelenggarakan lokakarya pelaksanaan strategi global PBB mengenai penanggulangan terorisme di Asia Tenggara.

Dalam sambutannya, Wakil Menteri Luar Negeri Triyono Wibowo menekankan komitmen Indonesia untuk memperkuat program penanggulangan terorisme melalui pengukuhan struktur penegakan hukum, berbagi kapasitas intelijen dengan negara-negara ASEAN dan kerjasama peningkatan kapasitas dengan negara-negara lain.

Para peserta lokakarya terlibat dalam diskusi yang berfokus pada perspektif nasional dan regional mengenai pelaksanaan strategi global penanggulangan terorisme PBB yang efektif dan perumusan kesimpulan yang berorientasi pada tindakan konkrit.