English version
See also:
 

UNODC's First Talk Series in 2010

Jakarta (Indonesia), 17 Februari 2010 - "Anda sudah cukup tahu. Saya pun demikian. Bukanlah pengetahuan yang kurang kita miliki. Namun, apa yang hilang adalah keberanian dalam memahami apa yang kita ketahui untuk menarik kesimpulan dan mengambil tindakan nyata." Demikian kata-kata dari Yunus Husein, pembicara pertama di tahun 2010 dalam UNODC Talk Series (Diskusi Reguler UNODC); yang memliki tema besar; fighting corruption in Indonesia (memerangi korupsi di Indonesia).

Sejak tahun 2009, UNODC telah mengadakan diskusi reguler yang bertema "Indonesia's Fight against Corruption" ("Indonesia Melawan Korupsi"). Diskusi bulanan ini ditujukan untuk menganalisis kondisi hukum, institusi terkait, dan partisipasi publik dalam memerangi korupsi. Karena korupsi memiliki cakupan yang luas, masing-masing diskusi selama satu tahun mencakup bidang yang berbeda, namun tetap terkait dengan usaha melawan korupsi. Sebanyak sepuluh diskusi telah diselenggarakan pada tahun 2009 dan disampaikan oleh sosok terkemuka yang terlibat di garis depan dalam perang melawan korupsi di Indonesia.

Rangkaian diskusi pertama pada tahun 2010 ini diselenggarakan pada tanggal 8 Februari 2010 di kantor PBB di Jakarta. Topik pembicaraan kali ini adalah; Combating Judicial Mafia in Indonesia (Memerangi Mafia Peradilan di Indonesia). Adalah kehormatan bagi UNODC untuk menghadirkan Bapak Yunus Husein, Ketua PPATK sebagai pembicara kunci. Bapak Yunus juga tergabung dalam Satgas Anti Mafia Hukum Indonesia, sebuah tim yang dibentuk untuk memerangi mafia hukum dan korupsi dalam sistem peradilan.

"Praktik mafia peradilan di Indonesia jelas mengarah pada kolusi dan korupsi yang secara signifikan memperlemah otoritas sektor keadilan seperti polisi, jaksa, pengadilan dan masyarakat. Ini menghalangi akses rakyat untuk mendapatkan keadilan yang substantif dan juga dapat memperluas kecurigaan dan sinisme publik terhadap agen penegak hukum terkait peran dan fungsi mereka, yang pada gilirannya mengurangi kepercayaan publik. Lebih buruk lagi, adanya praktik mafia peradilan dapat menghancurkan investasi dan iklim bisnis", ujar Pak Yunus.

50 orang menghadiri acara ini. Di antara mereka adalah peserta yang sangat antusias dan perwakilan dari instansi pemerintah lokal dan asing, masyarakat sipil, comunitas donor, mahasiswa dan media. Prsentasi ini pun diikuti oleh sesi tanya jawab yang sangat hidup selama lebih dari satu jam. Beberapa peserta mengungkapkan pendapat mereka tentang topik dan juga mengajukan pertanyaan kepada Bapak Yunus.