English version
See also:

Proyek tentang kejahatan transnasional dan peradilan pidana dimulai di Indonesia

Semarang (Jawa Tengah - Indonesia), 19 April 2010 - Lebih dari 80 orang berkumpul di JCLEC Training Center di Semarang untuk menghadiri upacara pembukaan proyek Support to improved security by provision of capacity building to the Jakarta Centre for Law Enforcement Co-operation (JCLEC) "Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan supremasi hukum dan keamanan di Indonesia dengan memperkuat kapasitas manajemen investigasi dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) dan lembaga penegak hukum lainnya untuk mendeteksi, mencegah dan menyelidiki kejahatan internasional", kata Bapak Erik Habers, Kepala Operasi Uni Eropa dalam sambutannya pada peresmian proyek UNODC yang didanai oleh Uni Eropa ini.

Peresmian ini juga menandai dimulainya pelatihan pertama dalam proyek tersebut. "Saya harap anda mendapatkan banyak manfaat dari program pelatihan ini dan semoga dapat mempelajari banyak hal disini untuk dapat diterapkan dan dikembangkan pada masing-masing bidang pekerjaan Anda di lapangan nantinya", Ujar Ir. Jen. Pol. SY Wenas kepada 50 polisi senior yang dipilih untuk menghadiri pelatihan sepuluh hari. Pelatihan dalam 'Combating Transnational Organised Crime', dipimpin oleh mitra proyek ini, yaitu Charles Sturt University (Australia), yang merupakan sebuah institusi terkemuka dalam bidang pelatihan untuk polisi di seluruh dunia.

Proyek tiga tahun dengan dana lima juta Euro ini akan mencakup program pada manajemen dan penyidikan kejahatan transnasional yang serius, manajemen khusus korupsi, manajemen khusus kejahatan keuangan, kejahatan terorganisir dan terorisme nasional, peningkatan keadilan pidana yang strategis, manajemen peradilan pidana dan kejahatan manajemen, serta kejahatan eksekutif senior.

Mitra UNODC dalam proyek ini juga menghadiri acara peresmian, yaitu Kemitraan (Indonesia) and the National Policing Improvement Agency (Inggris), Perwakilan dari Kepolisian Federal Australia dan lembaga penegak hukum lainnya, Departemen Luar Negeri, Mahkamah Agung, dan POLRI.


Diharapkan bahwa 1.800 pejabat penegak hukum akan mendapatkan keuntungan dari program ini; termasuk 1.470 staf senior POLRI, 30 penyidik dari KPK, 30 analis dari PPATK, 200 jaksa, 40 hakim, dan perwakilan masyarakat sipil. Pelatihan berikutnya, 'Senior Management Investigation', akan dimulai pada tanggal 3 Mei 2010 dan akan dipimpin oleh National Policing Improvement Agency.